Yesaya 2:1-5
Pada abad ke 8, kerajaan Asyur sebagai kerajaan adikuasa berambisi hendak berekspansi ke arah Barat yang tentunya menjadi ancaman buat kerajaan-kerajaan seperti Aram, Fenesia, Israel dan Yehuda bahkan Mesir. Kerajaan Israel Utara dan Aram bersekutu untuk melawan Asyur, sedangkan Raja Ahas dari Yehuda tidak ikut bergabung sehingga terjadi permusuhan dengan Israel Utara dan Aram. Dalam hal ini Raja Ahas meminta bantuan kepada Asyur karena merasa Asyur adalah bangsa yang kuat. Inilah zaman dimana nabi Yesaya dipanggil menjadi nabi.
Ketika bangsa Yehuda tidak setia kepada Tuhan, maka Tuhan melalui nabi Yesaya memberitahukan bahwa pada hari-hari terakhir di bukit Sion di tempat yang menjulang tinggi akan berdiri tegak Rumah Tuhan. Di sini Tuhan menyatakan bahwa Tuhan adalah Tuhan yang Mahakuasa yang mengatasi semua bangsa, dan segala bangsa akan berduyun-duyun datang ke Rumah Tuhan untuk beribadah kepada-Nya. Dari Rumah Tuhan ini akan diajarkan tentang jalan-jalan-Nya supaya mereka berjalan sesuai dengan Firman Tuhan.
Apa yang disampaikan nabi Yesaya ini bertujuan untuk menyadarkan bangsa Yehuda akan keberdosaan mereka yang sudah meninggalkan Tuhan dan tidak lagi beribadah kepada Allah Israel. Ketika Yehuda mengalami kesulitan dalam menghadapi musuh, mereka tidak lagi mencari pertolongan dari Allah Israel, melainkan meminta pertolongan dari bangsa lain yang dianggap lebih kuat dan dapat menolong mereka.
Di tengah situasi yang tidak ada kedamaian ini maka di ayat 4 Tuhan menyatakan bahwa Diri-Nya adalah hakim di antara bangsa-bangsa dan wasit bagi banyak suku bangsa. Tuhan akan menghakimi mereka yang mengandalkan diri sendiri, yang sombong, dan yang melawan Tuhan dengan hukuman. Sedangkan, bagi mereka yang bertobat dan mau datang kepada-Nya maka Tuhan akan menyelamatkan mereka.
Semuanya ini tergenapi dengan kedatangan Mesias dalam diri Yesus Kristus. Yesus menjadi Juruselamat dan Jurudamai antara manusia dengan Allah. Ketika manusia sudah berdamai dengan Allah maka manusia dengan sesamanya akan berdamai satu dengan yang lainnya. Kita patut bersyukur bahwa Tuhan Yesus sudah datang ke dunia menjadi manusia untuk memberikan pengharapan kepada umat manusia, yaitu keselamatan bagi yang percaya kepada-Nya. Sehingga kita tidak perlu kuatir lagi dalam hidup ini, sekalipun banyak tantangan dan pergumulan yang kita hadapi.
Ayat 5 dalam perikop ini bangsa Yehuda keturunan Yakub yang sudah bertobat dan kembali kepada Allah Israel diajak untuk “berjalan di dalam terang Tuhan,” artinya hidup mengikuti pimpinan Tuhan dan menaati Firman-Nya sampai kedatangan Tuhan Yesus kembali. Demikianlah juga dengan setiap kita yang sudah percaya Tuhan Yesus. Sebagai anak-anak Allah, sudah seharusnya kita berjalan di dalam terang Tuhan supaya hidup kita semakin hari semakin berkenan di hadapan-Nya dan bertumbuh ke arah Kristus. Jangan lagi mengikuti arus dunia, tetapi mari kita setia berharap kepada janji Tuhan yang memberi keselamatan dan kedamaian. Amin.