HIDUP DALAM PENGHARAPAN

HIDUP DALAM PENGHARAPAN

I Petrus 1:3

Menurut Hal Lindsay, seseorang dapat bertahan hidup selama 40 hari tanpa makan, 3 hari tanpa minum, 8 menit tanpa oksigen, tetapi hanya bisa bertahan 1 detik tanpa harapan. Pengharapan adalah alasan seseorang untuk tetap bertahan hidup dan tetap kuat menghadapi berbagai tantangan. Rasul Paulus juga menegaskan dalam Ibrani 6:19, pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir.

Surat 1 Petrus ini ditulis untuk orang Kristen yang tersebar di Asia kecil bagian Utara (1:1). Surat yang diawali dan diakhiri dengan salam ini bertujuan untuk menyampaikan bahwa:

  1. Orang Kristen atau pengikut Kristus adalah “pendatang” atau orang asing di dunia ini, sehingga nilai-nilai yang mereka hidupi sangat berbeda dengan nilai-nilai dunia yang dihidupi oleh orang yang ada di sekitar mereka.
  2. Berpengharapan kepada Yesus yang telah mati dan bangkit adalah dasar bagi orang Kristen untuk tetap setia walau menghadapi berbagai tantangan, diskriminasi, tekanan, bahkan penganiayaan.

Tema 1 Petrus ini adalah “Penderitaan Mendatangkan Kemuliaan” yang berarti bahwa penderitaan yang sedang dan akan dihadapi pengikut Yesus akan membawa mereka kepada kemuliaan yang akan datang. Untuk itu, Petrus rindu jemaat tetap bertahan dalam iman mereka kepada Kristus dengan tetap menunjukkan identitas mereka sebagai orang percaya dan menaruh pengharapannya senantiasa kepada Yesus yang telah mati dan bangkit, yang juga akan memberikan kemampuan dan kemenangan bagi setiap orang yang percaya dan berpengharapan kepada-Nya.

Pengharapan seperti itu jugalah kiranya menjadi bagian saudara dan saya yang hidup di tengah-tengah dunia yang semakin sulit dan mempersulit hidup beriman kita kepada Yesus Kristus. Hendaknya tantangan yang sedang dan akan kita hadapi, terus membawa kita semakin berpengharapan di dalam Yesus yang telah menang atas maut yang juga akan memberikan kemenangan bagi kita semua yang setia sampai akhir. Amin!

Dibuat oleh: Pdt. Aronika A. Hutasoit

Article by Admin