1 Samuel 3 : 1 – 10
Nas hari ini adalah tentang Samuel yang masih muda menjadi pelayan Tuhan, di bawah pengawasan Imam Eli (1). Pada suatu saat Samuel tidur di dalam bait suci, terdengarlah suara memanggilnya: Samuel Samuel dan ia menjawab Ya Bapa (3-4).
Lalu berlarilah ia kepada Eli, serta berkata: Ya Bapa, bukankah bapa memanggil Aku? Tetapi Eli berkata, Aku tidak memanggilmu, tidurlah kembali (5). Kejadian itu terjadi sampai tiga kali, lalu mengertilah Imam Eli bahwa Tuhanlah yang memanggil anak itu (8). Setelah itu Eli menyuruh Samuel untuk pergi tidur dan apabila Ia memanggil engkau, katakanlah: Berbicaralah Tuhan, sebab hambaMu ini mendengar, maka pergilah Samuel dan tidurlah ia ditempat tidurnya (9). Lalu datanglah Tuhan memanggil seperti yang sudah-sudah dan Samuel menjawab: Berbicaralah, sebab hambaMu ini mendengar (10).
Melalui nas di atas kita dapat mempelajari tentang: respon dan sikap yang benar, terhadap Firman Tuhan, yaitu: Dengan penuh rasa hormat, kerendahan hati dan keterbukaan kepada Firman Tuhan. Yesaya 50: 4: “Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.”
Mengapa Tuhan tidak berbicara kepada Imam Eli? Karena Tuhan sudah tidak mempercayainya lagi. Oleh karena itu Tuhan berbicara kepada Samuel tentang masalah Imam Eli (mentor Samuel) yang aktif di bait Allah tetapi tidak dapat mendidik anak-anaknya (13), akibatnya di ayat (14) dituliskan “Sebab itu Aku telah bersumpah kepada keluarga Eli, bahwa dosa keluarga Eli takkan dihapuskan dengan korban sembelihan atau dengan korban sajian untuk selamanya”.
Bulan Juli adalah bulan Liturgi Gereja Kristus yang di dalam ibadahnya menggunakan pola liturgi 4 langkah:
- Jemaat berkumpul > dari awal penyerahan Alkitab sampai sebelum Firman Tuhan ….
- Tuhan berbicara > pemberitaan Firman Tuhan – mendengar pesan Tuhan ….
- Jemaat menanggapi dan memberi respon > doa saat teduh, pengakuan Iman, persembahan, pengucapan syukur.
- Jemaat diutus ke dalam dunia.
Diharapkan melaluinya umat dapat berdialog, mendengar dan mengalami perjumpaan dengan Tuhan serta mengalami ibadah sejati.
Berbahagialah orang yang mendengarkan Firman Tuhan dengan benar. Namun lebih berbahagia yang dapat melakukan Kebenaran Firman Tuhan dengan setia. Yakobus 1: 22: “Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku Firman dan bukan hanya pendengar saja, sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.”
Dibuat oleh: Pdt. Setiawan Sutedjo