Roma 12:4-8
Konteks Roma 12:4-8 adalah tentang pemakaian karunia-karunia yang berasal dari Allah dan semua itu harus digunakan dengan benar untuk kepentingan pelayanan dalam jemaat.<!-more–> Berkait hal itu, Paulus berupaya menjelaskan dari sudut pandang Gereja (orang percaya) sebagai anggota tubuh Kristus yang masing-masing memiliki karunianya, sehingga jemaat memiliki pemahaman yang benar bahwa mereka adalah:
- Satu tubuh, tapi berbeda tugas
Berbicara mengenai pemakaian karunia, maka Paulus menggunakan analogi tubuh dan anggotanya. Tubuh itu satu, tetapi anggotanya banyak, serta perannya berbeda. Begitu juga dengan kesatuan orang percaya, kita adalah satu tubuh dalam Kristus, tetapi berbeda tugas atau fungsinya. Poin penting dari pengajaran Paulus ini adalah:
- Sebagai orang percaya, kita semua satu sebagai anggota tubuh Kristus, meski kita masing-masing berbeda secara fisik dan tugas atau fungsinya.
- Namun meski berbeda, hal itu tidak boleh jadi alasan untuk merusak kesatuan, melainkan harus dilihat sebagai suatu keunikan.
- Satu tubuh, tapi berbeda karunia
Satu tubuh Kristus dengan banyak anggota dan pelayanan yang berbeda. Dan, pelayanan yang berbeda membutuhkan karunia yang berbeda pula. Namun tidak berarti karena berbeda jadi tidak bekerja sama. Pelayanan dan karunia yang berbeda di dalam kesatuan tubuh semua harus bekerja sama karena semua saling membutuhkan. Apa buktinya?
Dalam ayat 6-8, Paulus menyinggung 7 karunia yang bekerja efektif jika semuanya saling melengkapi, misalnya karunia bernubuat efektif jika dilengkapi dengan karunia mengajar, serta menasihati dan melayani. Karunia melayani efektif jika dilengkapi dengan karunia membagikan sesuatu dan menunjukkan kemurahan (belas kasihan), serta memberi pimpinan. Semuanya itu disertai dengan ekspresi yang wajib ditunjukkan dalam menggunakan tiap karunia.
Jadi dari semua ini, kita menyimpulkan bahwa:
- Kita adalah anggota tubuh Kristus yang diberi Tuhan karunia berbeda sesuai dengan tugas atau fungsinya dalam kesatuan tubuh Kristus.
- Meski berbeda, tapi bukan berarti tidak bisa bekerja sama. Justru karena berbeda, maka kita harus bekerja sama karena kita saling membutuhkan.
Karunia berbeda jangan membuat kita minder apalagi sombong karena semuanya harus dipakai untuk melayani dan menjadi berkat bagi sesama, serta memuliakan Tuhan. Amin!
Dibuat oleh: Pdt. Em. Widianto Jong