KELUARGA YANG MENYEMBAH TUHAN

KELUARGA YANG MENYEMBAH TUHAN

Yosua 24:14-21

Apa yang akan dilakukan seseorang saat menyadari kondisinya telah tua, serta sesaat lagi akan menempuh jalan segala yang fana? Bagi Yosua, yang terpenting untuk dilakukan adalah mengingatkan dan mendorong kaum Israel agar mereka sungguh-sungguh menyembah Tuhan. Hal ini tentu bukan hal baru bagi generasi muda Israel (bnd. Bil. 32:11) karena sejak kecil mereka sudah diajarkan Shema Yisrael (Ul. 6:4-5). Namun jika Yosua perlu menekankannya di akhir hidupnya, maka itu pasti adalah hal penting.  Hal penting apa yang dimaksud?

  1. Keluarga yang Menyembah Tuhan – Apa yang harus jadi alasan mendasar?

Saat menyimak pidato perpisahan Yosua (ps. 23, 24), khususnya pada frasa, “Oleh sebab itu, …” (Yos. 24:14a) maka terkesan bahwa Yosua sedang mendorong umat Israel menyembah Tuhan karena semua yang telah diperbuat-Nya atas mereka. Tetapi benarkah demikian? Ternyata tidak! Yang benar adalah bahwa mereka harus “… dengan tulus ikhlas dan setia” untuk hidup “takut akan Tuhan dan beribadah kepada-Nya.” Jika begitu, mengapa Yosua tetap menceritakan karya Tuhan bagi umat-Nya jika itu bukan alasan untuk menyembah Dia? Jawabannya ialah karena Yosua tidak ingin mereka melupakan apa yang telah Tuhan perbuat atas mereka. Tapi untuk urusan menyembah Tuhan, maka harus dilakukan dengan tulus ikhlas dan setia dan bukan karena merasa “hutang budi” kepada Tuhan. Melalui hal ini kita diingatkan untuk tidak melupakan kebaikan Tuhan dan menyembah-Nya dengan hati yang tulus ikhlas dan dalam kesetiaan.

  1. Keluarga yang Menyembah Tuhan – Siapa yang harus memulai?

Ketika Yosua berpesan agar kaum Israel hidup takut akan Tuhan dan menyembah-Nya dengan tulus ikhlas dan setia, pertanyaannya ialah apakah ini sesuatu yang wajib dilakukan oleh semua kaum Israel? Jika kita cermati perkataan Yosua, di satu sisi bernada wajib (ay. 14), tetapi di sisi lain terkesan memberi pilihan (ay.15). Jadi mana yang benar? Sesungguhnya Yosua konsisten dengan perkataannya. Apa buktinya? Pertama, 2 kali Yosua menyebutkan dorongan untuk menyembah Tuhan (ay. 14). Kedua, ia dan keluarganya tetap berkomitmen menyembah Tuhan sekalipun yang lainnya tidak (ay. 15). Lalu, mengapa Yosua terkesan tidak tegas? Yosua punya alasan mengapa ia bersikap demikian.

Pertama, bagi Yosua perkara menyembah Tuhan bukan hanya harus tulus tapi juga ikhlas artinya rela hati, tanpa paksaan. Itu sebabnya, ia memberi pilihan. Namun yang kedua, pilihan itu harus diambil berdasarkan iman dan kesetiaan. Maksudnya, jika Tuhan yang diimani mereka itu sungguh terbukti baik mengapa mereka harus berubah setia dengan menyembah ilah-ilah lain?

Jadi, menyembah Tuhan itu wajib bagi semua kaum Israel juga anggota keluarganya. Hal itu telah dipelopori oleh Yosua dan keluarga yang tetap beriman dan setia untuk takut akan Tuhan dan beribadah kepada-Nya. Karen itu, mari kita dan seluruh anggota keluarga juga tulus ikhlas, beriman dan setia untuk hanya menyembah kepada Tuhan Yesus, meskipun ada banyak godaan yang berusaha menggoyahkan iman percaya kita.

Dibuat oleh: Pdt. Em. Widianto Yong

Article by Admin