Lukas 4:14-21
Tahukah Anda akan perlombaan lari estafet? Umumnya, dalam perlombaan ini satu tim terdiri dari empat orang. Pelari pertama akan membawa sebuah tongkat yang kemudian akan dioper ke pelari kedua, dan dioper kembali ke pelari ketiga, dan terakhir ke pelari keempat. Dalam perlombaan ini, keberlanjutan tugas sampai akhir menjadi poin penting agar tim dapat menang.
Seperti perlombaan lari estafet, kehidupan pelayanan Kristen pun dapat diibaratkan demikian. Pelayanan yang kita jalani tidak tiba-tiba terjadi hari ini, melainkan dimulai dari seseorang yang melayani kita terlebih dahulu hingga kita terpanggil untuk melayani juga. Nyatanya, pelayanan kita bermula dari pelayanan Tuhan Yesus di dunia yang menjadi teladan bagi kita.
Lukas 4:14-21 merupakan awal pelayanan publik Yesus setelah pencobaan di padang gurun (4:1-13). Ayat 14 mencatat bahwa Yesus kembali ke Galilea dengan kuasa Roh Kudus, tidak heran ketika Yesus mengajar di rumah-rumah ibadat, semua orang memuji Dia (ay. 15) karena pelayanan-Nya dipenuhi kuasa Allah.
Lalu, di sinagoge di Nazaret, Yesus membacakan nas dari kitab Yesaya yang menubuatkan Mesias yang diurapi untuk membawa pembebasan kepada orang-orang terbelenggu, yaitu orang-orang miskin, para tawanan, orang-orang buta, dan yang tertindas (ay. 17-19). Yesus pun menyampaikan bahwa nas tersebut kini telah digenapi melalui kedatangan-Nya di dunia (ay. 21). Selanjutnya, kita melihat pelayanan Yesus penuh dengan tanda dan mukjizat yang memperlihatkan bahwa kegenapan Sang Mesias terjadi dalam diri-Nya.
Namun, pelayanan kabar baik ini tidak berhenti pada diri Yesus saja. Dia memanggil murid-murid untuk meneruskan pelayanan ini. Dalam Lukas 9:1-6, para murid diberi kuasa untuk mengusir setan, menyembuhkan segala penyakit, dan memberitakan Kerajaan Allah. Bahkan, sebelum Tuhan Yesus naik ke surga, Ia memberi kuasa melalui Roh Kudus kepada para murid untuk menjadi saksi-saksi-Nya melanjutkan pelayanan kabar baik ini (Kis. 1:8). Pelayanan ini tidak berhenti pada para rasul, tetapi terus berlanjut hingga hari ini melalui kita, murid-murid Kristus.
Dengan kata lain, seperti perlombaan lari estafet, Yesus memulai “lari pertama” untuk menggenapi nubuatan dan memberi teladan pelayanan. Para rasul dan murid lainnya menerima tongkat estafet dan melanjutkan pelayanan Yesus dengan kuasa Roh Kudus. Hari ini, tongkat estafet itu ada di tangan kita, orang-orang percaya, untuk terus meneladani pelayanan Tuhan Yesus, memberitakan kabar baik dan membawa pembebasan dalam kuasa Tuhan.
Tentu, pelayanan ini tidak selalu berjalan mulus. Seperti Yesus yang ditolak oleh orang-orang sebangsanya (4:22-30), kita pun mungkin menghadapi penolakan dalam pelayanan. Namun, panggilan kita sebagai murid Kristus bukanlah untuk menyenangkan manusia, melainkan untuk menyenangkan Allah dan memberitakan karya-Nya kepada banyak orang. Kita dapat mengabarkan kabar baik kepada anggota keluarga atau rekan kerja yang sedang stres atau hilang harapan. Melalui pelayanan sosial, kita dapat membagikan kasih Kristus kepada mereka yang miskin dan terpinggirkan. Lewat perkataan dan sikap, kita bisa menunjukkan penghargaan kepada setiap orang bahwa mereka adalah pribadi yang Tuhan kasihi.
Mari menjadi murid Kristus yang terus meneladani pelayanan Tuhan Yesus dan rindu membawa jiwa-jiwa mengenal Tuhan. Kiranya Roh Kudus memampukan setiap kita. Amin.
Dibuat oleh: Sdri. Paula Ch. Mulyatan