Nas: Matius 16:18; Roma 8:31-39
“Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya” (Mat. 16:18)
Latar belakang ayat ini dapat kita mengerti dengan membaca ayat-ayat sebelumnya dari ayat 13-17 yang menjelaskan, suatu ketika, Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka: “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.”
Apa yang dimaksud dengan “di atas batu karang ini”? Ada penafsiran yang mengatakan, karena Petrus diberi nama Kefas (Yun. Kēphas, Eng. Cephas) dan Petros (Peter), yang diartikan batu karang (rock), sehingga diambil kesimpulan bahwa Petrus adalah batu karang (rock) yang di atasnya Yesus membangun gereja-Nya. Mungkinkah gereja di bangun di atas manusia? Jawabannya adalah tidak mungkin, sebab Petrus sendiri ketika Yesus ditangkap dan diadili, Petrus yang duduk di luar halaman dan ditanya tiga kali oleh tiga orang berbeda, yang pertama, Petrus menjawab “Aku tidak tahu apa yang engkau maksud.”; yang kedua, Petrus menyangkal dengan bersumpah, “Aku tidak kenal orang itu.”; yang ketiga, Petrus mengutuk dan bersumpah: “Aku tidak kenal orang itu.” Tepatlah apa yang dikatakan Yesus: “Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali” (Mrk. 14:30).
Mengacu pada apa yang rasul Paulus katakan di dalam 1 Korintus 3:10-11, “Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadamu, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.”
Penafsiran batu karang di atas lebih tepat mengacu kepada pengakuan Petrus yang mengatakan: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Di atas pengakuan percaya bahwa Yesus Kristus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup, inilah gereja dibangun. Petrus dapat menjawab pertanyaan tentang siapa Yesus, itupun adalah oleh Bapa yang menyatakan kepadanya, jadi bukan dari diri Petrus sendiri. Sehingga yang menjadi dasar batu karang bukan manusia, melainkan Kristus.
Oleh pengakuan iman percaya kepada Yesus inilah maka kita dapat berkata: “Jika Allah ada di pihak kita siapa lawan kita, siapakah yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?” Lebih lanjut rasul Paulus berkata: “Sebab Aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Rm. 8:31-39). Inilah yang menjadi dasar yang kokoh dalam kehidupan dan pelayanan kita.
Dibuat oleh: Pdt. Martin Elvis