Yohanes 3:7-18
Firman Tuhan yang menjadi perenungan pada minggu hari ini, adalah bagian dari percakapan antara Tuhan Yesus dan Nikodemus. Ia adalah orang Farisi dan pemimpin serta pengajar agama Yahudi, Yoh.3:1, 10. Inti percakapan Yesus dan Nikodemus adalah mengenai kelahiran kembali dan kehidupan kekal. Yohanes 3:7-18, mengungkapkan beberapa prinsip yang sangat penting dalam kehidupan orang percaya.
Pertama, sebagaimana dinyatakan dalam tema hari ini, Kasih yang Terbesar, kasih itu diwujudkan dengan pengurbanan Kristus di kayu salib. Tujuannya ialah untuk menjadikan semua orang yang percaya lahir kembali. Mengapa? Sebab sejak pemberontakan Adam dan Hawa semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah, Roma 3:23, 1 Korintus 15:22, dan yang mengerikan bahwa upah dosa ialah maut, Roma 3:26. Hanya oleh kasih karunia, manusia berdosa dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan Kristus, Roma 3:24. Itulah sebabnya Kristus menjelaskan kepada Nikodemus, betapa pentingnya mengalami kelahiran kembali. Ayat 7-10.
Kedua, berita dan sekaligus juga perintah, supaya manusia berdosa dilahirkan kembali, adalah berita yang datang dari surga, bukan hasil karangan manusia, dan berita yang sangat penting ini dibawa dan diwujudkan oleh Anak Allah menjadi manusia. Ini adalah ungkapan betapa besarnya kasih Allah kepada manusia berdosa, ayat 11-13.
Ketiga, ayat 14-18, Tuhan Yesus menyatakan bahwa peristiwa Musa meninggikan ular tembaga di padang gurun sehingga semua orang yang telah berdosa memandang kepada ular tembaga itu luput dari kebinasaan, adalah gambaran tentang kasih yang terbesar yang dilakukan oleh Tuhan Yesus yang juga “ditinggikan” di atas kayu salib, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, ayat 14,15. Selanjutnya ditegaskan dalam ayat 16 bahwa: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”.
Pertanyaan penting ialah, bagaimana dengan kita sebagai jemaat Tuhan? Tuhan Yesus memberkati kita, Amin.
Dibuat oleh: Pdt. Em. Dennie Olden Frans