LAYAK DIPERJUANGKAN SAMPAI AKHIR

LAYAK DIPERJUANGKAN SAMPAI AKHIR

Kisah Para Rasul 21:12-16

Tetapi Paulus menjawab: “Mengapa kamu menangis dan dengan jalan demikian mau menghancurkan hatiku? Sebab aku ini rela bukan saja untuk diikat, tetapi juga untuk mati di Yerusalem oleh karena nama Tuhan Yesus” (ay. 13).

Dalam bagian ini kita melihat bagaimana Paulus dan rekan-rekannya melanjutkan perjalanan mereka dari Ptolemais ke Kaisarea. Di sana Paulus tinggal beberapa hari, lalu datanglah seorang nabi dari Yudea bernama Agabus (ay. 10). Ia mengambil ikat pinggang Paulus, lalu sambil mengikat kaki dan tangannya sendiri, ia berkata bahwa orang yang memiliki ikat pinggang ini akan diikat oleh orang-orang Yahudi di Yerusalem dan diserahkan ke dalam tangan bangsa-bangsa lain (ay. 11). Mendengar hal itu, para murid Paulus memintanya supaya jangan pergi ke Yerusalem (ay. 12). Namun Paulus menjawab bahwa ia bukan hanya rela untuk diikat, tetapi juga untuk mati di Yerusalem oleh karena nama Tuhan Yesus (ay. 13).

Perkataan Paulus ini menunjukkan bahwa setelah ia mengalami perjumpaan dengan Tuhan dan bertobat, maka hidupnya berubah total. Paulus tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, melainkan untuk Yesus. Karena itu, ancaman yang ia alami tidak membuatnya gentar karena fokus hidupnya bukan lagi pada dirinya sendiri tetapi ketaatan kepada Tuhan Yesus. Paulus tetap mau melakukan apa yang Yesus kehendaki, meskipun itu tidak mudah. Ia taat seperti Yesus yang taat kepada kehendak Allah Bapa hingga rela disalibkan agar kita diselamatkan. Demikian pula Paulus taat kepada Yesus supaya berita Injil dapat tersebar ke banyak tempat.

Bagaimana dengan kita? Kita yang mengaku sebagai orang Kristen, apakah hidup kita juga mengalami perubahan karena Kristus yang hidup di dalam kita? Ataukah kita masih hidup untuk diri sendiri?

Seperti Paulus yang hidupnya diubahkan dan taat kepada panggilan Tuhan, marilah kita pun hidup bukan lagi untuk diri kita sendiri, tetapi untuk Yesus. Hidup yang taat melakukan kehendak-Nya, itulah hidup yang layak diperjuangkan sampai akhir.

Dibuat oleh: Pdt. Hilton Tantra