MURID KRISTUS YANG BERSAKSI

MURID KRISTUS YANG BERSAKSI

Kisah Para Rasul 2:14-21

Bersaksi adalah salah satu disiplin rohani yang penting untuk dimiliki oleh setiap murid Kristus, sama seperti kasih adalah ciri khas pengikut Kristus, bersaksi juga adalah bagian yang tak terpisahkan dari hidup seorang murid.  Namun, bersaksi bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Tidak jarang murid Kristus bingung harus memulai dari mana.  Kadang muncul rasa takut akan penolakan atau merasa diri tidak layak dan tidak mampu.  Hal yang serupa juga dialami oleh para murid Yesus sebelum mereka menerima Roh Kudus pada hari Pentakosta.

Hari Pentakosta dalam Kisah Para Rasul 2 adalah momen besar ketika murid-murid Kristus dipenuhi Roh Kudus.  Mereka mulai berkata-kata dalam berbagai bahasa dan bersaksi mengenai apa yang Allah lakukan, sehingga setiap orang dari berbagai bangsa yang hadir di Yerusalem bisa mengerti pesan yang mereka sampaikan.  Sebagian orang heran, tetapi sebagian lain menyindir: “Mereka mabuk!”  Di tengah keraguan itu, Petrus berdiri dan menjelaskan bahwa para murid tidak mabuk.  Apa yang terjadi adalah sesuai dengan nubuat yang disampaikan oleh nabi Yoel.

Ada dua hal penting yang muncul dari nubuat nabi Yoel yang dikutip oleh Petrus.  Pertama, Roh Kudus dicurahkan kepada semua orang percaya—bukan hanya kepada para rasul atau tokoh penting, tetapi juga kepada anak-anak dan orang tua, laki-laki dan perempuan, bahkan hamba-hamba.  Hal ini berarti, siapa pun yang percaya kepada Kristus akan menerima Roh Kudus dan dipakai oleh-Nya.  Kedua, Roh Kudus memampukan umat-Nya untuk bernubuat—dalam konteks ini, menyampaikan kebenaran tentang Yesus, memberi kesaksian tentang karya-Nya, dan menjadi suara yang memberitakan Injil di tengah dunia.

Hari Pentakosta, hari turunnya Roh Kudus bukan hanya membawa peristiwa penuh tanda ajaib dan juga kemampuan berbahasa roh.  Lebih dari itu, kehadiran Roh Kudus mengingatkan kembali akan janji Kristus tentang Penolong yang akan memampukan murid-murid-Nya untuk membawa semua bangsa menjadi murid Kristus.  Ini artinya, kita tidak dipanggil untuk bersaksi dengan kekuatan sendiri.  Kita diberi kuasa dari tempat yang tinggi, kuasa yang memampukan kita untuk berdiri dan bersaksi dengan berani di hadapan orang banyak.

Pada hari ini, kita juga bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-86 Sinode Gereja Kristus.  Perjalanan selama 86 tahun tentu dapat membuat kita melihat bagaimana Roh Kudus memelihara dan memakai setiap gereja di Sinode Gereja Kristus berdiri dan bersaksi memberitakan Injil.  Hal ini bukanlah sekedar perayaan untuk mengenang sejarah, namun sebuah warisan yang harus diteruskan.  Kesaksian Gereja Kristus di masa lalu dapat menjadi dorongan bagi kita hari ini untuk melangkah dengan keberanian yang sama, sebab dunia kita saat ini masih haus akan kabar baik dari Kristus.

Mari Saudara-saudara, sebagai murid Kristus yang telah menerima Roh Kudus, kita tidak tinggal diam.  Berdoalah, melangkahlah, dan bersaksilah.  Biarlah kehidupan dan perkataan kita menyatakan siapa Yesus sesungguhnya.  Kiranya Tuhan menolong kita menghidupi kebenaran Firman-Nya.  Amin.

Dibuat oleh: Bp. Yoses Setiawan