PELANGI YANG TERHILANG

PELANGI YANG TERHILANG

Kejadian 9:12-17

Setiap kali setelah hujan berhenti dan matahari kembali bersinar, akan muncul sebuah fenomena optik indah berwarna-warni, yang melengkung seperti busur melingkar di langit. Fenomena ini kita kenal dengan nama pelangi.  Pelangi muncul karena cahaya matahari dipantulkan dan dibiaskan oleh tetesan air hujan. 

Pelangi yang begitu indah bukan sekedar fenomena optik, karena Alkitab mencatat bahwa pelangi merupakan tanda janji Allah kepada semua makhluk.  Dalam Kejadian 9:12-17, setelah air bah menenggelamkan bumi oleh karena begitu besarnya kejahatan manusia, Allah memberikan sebuah janji bahwa Ia tidak akan membinasakan bumi dengan air bah lagi.  Janji ini Allah berikan dengan tanda visual di langit, di mana Allah menaruh busur-Nya di awan, yaitu pelangi.  Maka setiap kali melihat pelangi akan mengingatkan manusia tentang kasih karunia dan belas kasihan Tuhan, serta janji bahwa bumi takkan dihancurkan lagi oleh air bah.

Tetapi hari ini, dunia dengan budaya modern yang menyimpang dari kebenaran Tuhan menggunakan simbol pelangi sebagai lambang identitas gerakan LGBT.  Pelangi yang adalah tanda janji Allah kini digeser maknanya menjadi simbol gerakan kebebasan identitas seksual yang bertentangan dengan rancangan Tuhan dalam Alkitab.  Apakah pelangi itu hilang?  Pelangi tidak hilang, pelangi masih terbentang di langit sebagai simbol janji Tuhan yang  tidak akan pernah hilang atau dibatalkan, tetapi yang hilang adalah pengertian yang kudus tentang makna pelangi.  Pelangi yang semula melabangkan belas kasihan Allah kini telah dicuri maknanya.  Dunia memakai simbol pelangi untuk mendukung gaya hidup yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.

Sebagai orang percaya yang telah menerima kasih karunia dan hidup dalam terang firman-Nya, kita dipanggil untuk membawa kembali makna pelangi yang terhilang.  Dunia mungkin sedang menggeser arti pelangi, tetapi gereja harus menyuarakan kembali makna pelangi sebagai tanda janji Tuhan.  Janji indah yang memberikan kesempatan bagi manusia berdosa untuk kembali menerima anugerah pengampunan.  Janji yang akhirnya membawa kita melihat kepada pengorbanan Kristus di kayu salib yang menanggung hukuman dosa kita dan memulihkan relasi kita secara sempurna dengan Allah.

Selain itu, sudah seharusnya kita juga membawa kembali orang-orang yang terhilang dalam menggunakan simbol pelangi tersebut.  Para kaum LGBT adalah orang-orang yang terhilang dan kita tetap harus melihat mereka sebagai manusia yang Tuhan kasihi sekaligus manusia yang berdosa dan membutuhkan keselamatan dari Tuhan.  Sebagai gereja, kita perlu membuka pintu untuk mereka bisa kembali dan membawa mereka kembali mengecap kasih Tuhan yang menuntun pada kebenaran.

Pelangi tak pernah hilang, tapi kasih di baliknya yang perlu kita perlihatkan kembali ke dunia yang hilang arah. Mari kita menjadi pembawa terang kasih Kristus bagi mereka yang masih terhilang.

Dibuat oleh: Ibu Novi Handayani