Roma 11:28-36
Isi tulisan Paulus di kitab Roma 1-11 dapat disimpulkan adalah tentang doktrin keselamatan. Pada bagian akhir dari pasal 11 Paulus mengungkapkan bagaimana cara kerja Allah dalam menyelamatkan umat pilihan-Nya, yaitu dengan cara yang sangat menakjubkan dan di luar akal pikiran manusia. Ada kebenaran tersembunyi yang disingkapkan oleh Allah yang hanya dapat dimengerti oleh orang-orang yang percaya kepada Allah.
Pasal 11:25, mengatakan bahwa sebagian besar orang Yahudi menolak untuk percaya Yesus adalah Mesias, dan keadaan ini berlangsung sampai seluruh jumlah orang bukan Yahudi yang ditetapkan oleh Allah telah datang kepada-Nya. Kekerasan hati bangsa Israel dalam menolak Yesus sebagai Mesias ternyata membawa berkat bagi bangsa-bangsa yang tidak termasuk umat Allah. Mereka beroleh anugerah keselamatan dari Allah. Setelah itu baru orang-orang Yahudi yang percaya dan mengakui Yesus adalah Mesias. Sesuai dengan janji Allah kepada bangsa Israel, di Yeremia 31:33-34, bagaimanapun Allah tetap mengasihi umat pilihan-Nya. Allah tetap menanti dan memberikan kesempatan kepada orang-orang Yahudi untuk kembali kepada-Nya. Hanya Allah yang sanggup menaklukkan kekerasan hati bangsa Israel yang menolak-Nya. Allah mengampuni, baik orang non Yahudi maupun orang Yahudi, juga kita semua, ini semua karena anugerah Tuhan.
Hari ini 31 Oktober, kita memperingati hari Reformasi. Kita diingatkan akan seorang tokoh Bapak Reformator yaitu: Martin Luther. Pada 31 Oktober 1517, Martin Luther memakukan 95 dalil di pintu gerbang gereja di Wittenberg sebagai bentuk penolakan akan diperjual belikannya surat pengampunan dosa dalam pengumpulan dana untuk pembangunan Basilika Santo Petrus di Roma oleh Tetzel, seorang biarawan Dominikan, dan kepausan untuk indulgensi. Inilah awal mula munculnya Kristen Protestan, yang mempercayai bahwa keselamatan hanya karena anugerah Tuhan semata tanpa ada usaha manusia.
Jauh sebelum zaman Martin Luther, Paulus telah mengajarkan hal demikian bagi para jemaatnya, dan karena itu tidak ada satu pun orang yang boleh menyombongkan diri (ay. 25), namun sebaliknya mengembalikan segala kemuliaan kepada Allah, seperti yang diserukan Paulus di ayat 36, “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya.”
- Segala sesuatu adalah dari Dia
“Segala sesuatu” dalam konteks dekat menunjuk pada “keselamatan manusia.” Keselamatan tersebut adalah dari Allah, yang diperoleh hanya dengan iman, karena perbuatan tidak menyelamatkan (Ef. 2 : 8-9).
- Segala sesuatu oleh Dia
Artinya bahwa keselamatan dikerjakan oleh Allah melalui kematian Yesus Kristus di atas kayu salib.
- Dan kepada Dia: bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya
Allah telah menganugerahkan keselamatan kepada kita supaya kita hidup bagi kemuliaan-Nya.
Tapi, bagaimana cara agar kita yang sudah menerima anugerah keselamatan dapat hidup memuliakan Tuhan?
- Membangun relasi atau persekutuan dengan Allah terus menerus sampai akhir hidup kita dan menaati Firman-Nya.
- Semua tindakan kita berfokus kepada Kristus, melakukan hal-hal yang bernilai kekal.
- Melayani Dia sesuai dengan karunia yang Tuhan sudah berikan kepada kita.
Terpujilah Allah atas segala kemurahan-Nya. Amin.
Dibuat oleh: Pdt.Em. Puspa Noviana