AMANAT AGUNG MEMBAWA KABAR BAIK

AMANAT AGUNG MEMBAWA KABAR BAIK

Matius 28:16-20

Bulan Mei merupakan bulan misi di Sinode Gereja Kristus. Apa itu misi? Kata “misi” berasal dari bahasa Latin yang artinya “diutus.” Setiap orang yang mengaku percaya kepada Tuhan Yesus diutus ke dunia untuk membawa dan memberitakan kabar baik (Injil), yaitu berita  keselamatan yang telah disediakan dalam Tuhan Yesus melalui pengorbanan-Nya di kayu salib. Inilah panggilan orang percaya, seperti yang Tuhan Yesus katakan: “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu” (Yoh. 20:21b).

Pembacaan hari ini dari Matius 28:16-20 berisi Amanat Agung: perintah dan pengutusan Tuhan Yesus kepada para murid-murid-Nya di Galilea. Peristiwa ini terjadi setelah Yesus bangkit dari antara orang mati (peristiwa Paskah) dan sebelum Yesus naik ke surga. Amanat Agung (The Great Commission) yang diberikan Yesus kepada murid-murid-Nya adalah perintah yang bersifat mutlak, harus dikerjakan oleh setiap orang yang percaya kepada Kristus, seperti yang tersirat dalam pembacaan:

  • Pergilah! Amanat ini dimulai dari sebuah perintah dan pengutusan, yaitu “Pergilah.” Ini berarti kita yang sudah memahami dan mengalami kuasa dari pengorbanan Kristus, tidak boleh diam dan hanya menikmati anugerah-Nya. Sebaliknya, kita harus bergerak aktif untuk pergi membawa dan memberitakan kabar baik, sehingga semakin banyak orang tahu, mengenal dan percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamatnya.  Dan tidak berhenti di sana, ia juga mengalami proses pertumbuhan rohani menjadi murid Kristus. Murid Kristus artinya seseorang yang tidak hanya mengamalkan kebenaran firman Tuhan di otaknya saja, melainkan di dalam anugerah Tuhan ia rela untuk berjuang dan membayar harga dalam menghidupi dan menyaksikan kasih Kristus dalam kehidupan sehari-hari.
  • Ada kuasa dan jaminan penyertaan Tuhan Yesus. Dalam pertemuan Tuhan Yesus dengan para murid, ada yang menyembah-Nya tetapi ada juga yang ragu-ragu (ay. 17). Keraguan beberapa orang terhadap Yesus sangat dimaklumi sebab berita palsu yang disebarluaskan oleh Mahkamah Agama melalui prajurit yang menjaga kubur Yesus sangatlah mengguncang iman (lih. Mat. 28:11-15), bahkan kemudian selanjut-lanjutnya diikuti dengan ancaman para penguasa Yahudi (dan Romawi). Yesus tahu persis situasi ini, sehingga Dia perlu meyakinkan murid-murid-Nya akan kuasa yang dimiliki-Nya atas segala sesuatu yang ada di surga dan di bumi (ay. 18). Tuhan Yesus juga tahu betul bahwa dalam memberitakan kabar baik (Injil) ada resikonya. Oleh karena itu, Ia memberikan jaminan penyertaan dan perlindungan sehingga mereka tak perlu takut dalam melakukan tanggung jawab memberitakan Injil (ay. 20b).

Jemaat yang dikasihi Tuhan, apa respons kita terhadap firman Tuhan ini? Pertama, sebagai orang yang sudah menerima dan mengalami karya keselamatan Tuhan, maka membawa kabar baik (memberitakan Injil) adalah tugas dan tanggung jawab semua orang percaya. Kedua, hidupilah Injil (kabar baik). Ada orang yang menolak Injil bukan karena berita yang disampaikan, tetapi karena kesaksian hidup orang percaya yang tidak sesuai dengan Injil. Sama seperti Mahatma Gandhi katakan, “Saya tidak pernah menolak Kristus. Saya suka Kristus Anda. Tetapi saya tidak suka orang Kristen Anda. Seandainya orang Kristen benar-benar hidup menurut ajaran Kristus seperti yang ditemukan dalam Alkitab, seluruh India sudah menjadi Kristen hari ini.” Ketiga, setialah. Memberitakan kabar baik ada resikonya, tetapi jangan takut dan tawar hati apabila tantangan datang menghadang. Sebab Tuhan Yesus berjanji bahwa “Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Mat. 28:20b). Mari, selagi masih ada kesempatan, beritakanlah kabar baik (Injil) melalui perkataan maupun hidupmu!

Tuhan Yesus memberkati kita semua

~ Pdt. Relly Rajagukguk ~

Article by Admin