ANUGERAH DAN KEADILAN TUHAN

ANUGERAH DAN KEADILAN TUHAN

YESAYA 65:1-12)

Pernahkah kita memanggil nama seorang rekan di tengah jalan namun diabaikan begitu saja? Bagaimana perasaan kita? Mungkin ada rasa sedih, kecewa, sekaligus jengkel karena merasa tidak dihargai oleh orang yang kita anggap dekat atau kita kasihi. Saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, hal serupa juga dirasakan Allah ketika Ia memanggil dan menghampiri umat-Nya, namun mereka mengabaikan-Nya (ay. 1-2). Tidak hanya itu, mereka justru dengan sengaja menyakiti Allah dengan melakukan hal-hal yang jahat di mata-Nya. Mereka menyembah berhala, memakan dan meminum segala yang najis, bahkan menghina Allah dengan membanggakan ilah-ilah lain atau berhala (ay. 2-5). Kondisi-kondisi ini tentu membuat Allah murka dan menghukum bangsa Israel (ay. 6-7).

Nabi Yesaya diutus untuk menyampaikan berita penghakiman Allah kepada bangsa Israel yang tidak mau bertobat dan meninggalkan-Nya (ay 11-12). Tentu berita ini tidak mudah diterima oleh bangsa Israel sehingga mereka pun menganiaya Yesaya. Namun demikian, Yesaya juga menyampaikan berita anugerah bagi umat yang mencari Allah (ay. 9-10). Umat inilah yang disebut sebagai “kaum sisa” (the remnant) dalam Yesaya pasal 10, yaitu sekelompok kecil orang yang bertobat dan kemudian setia kepada firman-Nya. Melalui merekalah janji pemulihan Allah terus berlanjut hingga saat ini.

Saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, janganlah keraskan hatimu ketika Allah berulang kali menegur kita melalui firman-Nya yang seringkali tidak menyenangkan di telinga kita. Selagi masih ada kesempatan untuk bertobat, mari gunakan waktu dan anugerah yang ada untuk kembali taat dan setia melakukan firman-Nya. Amin.

Dibuat oleh: Pdt. Aronika A. Hutasoit

Article by Admin