BELAS KASIHAN TUHAN SUNGGUH NYATA

BELAS KASIHAN TUHAN SUNGGUH NYATA

Hosea 11:1-11

“Air susu dibalas air tuba.”  Peribahasa ini rasanya sangat tepat untuk menggambarkan apa yang bangsa Israel lakukan kepada Allah. Allah sudah banyak melakukan kebaikan kepada Israel, tapi apa respons mereka?  Banyak kali juga Israel melakukan apa yang jahat di mata Allah.  Dan melalui Hosea, Allah seolah-olah sedang curhat, menyampaikan isi hati-Nya tentang Israel, umat pilihan-Nya itu.

Allah mengungkapkan betapa besar cinta-Nya kepada Israel.  Allah yang memilih Israel dari “masih muda” yaitu dari satu orang saja melalui Abraham, lalu ke Ishak, ke Yakub, hingga menjadi suatu bangsa (ay. 1a).  Allah jugalah yang telah turun tangan menyelamatkan mereka dari perbudakan di Mesir (ay. 1b).  Tidak hanya itu, Allah mengumpamakan Diri-Nya seperti seorang ayah yang membesarkan anaknya dengan mengajarinya berjalan, menggendongnya di tangannya (ay. 3a).  Suatu penggambaran bagaimana Allah yang menuntun dan memelihara kehidupan bangsa Israel.  Tapi apa respons yang Ia dapat?  Mereka menolak untuk bertobat.

Makin Allah panggil, mereka malah makin menjauh dari-Nya (ay. 2a).  Perintah Allah telah jelas menyatakan untuk jangan menyembah allah lain selain Allah yang sejati, jangan membuat patung yang menyerupai apapun dan sujud menyembahnya (Kel. 20:3-5).  Namun Israel menolak menyembah Allah yang sejati, dan malah menyembah Baal dan patung-patung (ay. 2b, 7).  Karena itulah, seperti seorang ayah kepada anaknya yang tidak taat, Allah akan mendisiplin umat-Nya dengan penghukuman.  Allah akan menyerahkan mereka kembali ke musuh-musuh mereka, Mesir dan Asyur (ay. 5).  Mereka akan mati terbunuh di tangan para musuh mereka (ay. 6).  Sungguh hal yang patut Allah lakukan kepada umat-Nya yang tidak setia, bukan?

Di tengah murka dan sakit hati-Nya, hati Allah dipenuhi belas kasihan kepada umat-Nya.  Allah berbelaskasihan dengan kondisi umat jika mereka harus kembali ditawan, diperbudak, bahkan dibunuh oleh musuh-musuh mereka (ay. 8).  Belas kasihan Allah juga meredakan murka-Nya yang menyala-nyala, sehingga Ia tidak akan membinasakan umat pilihan-Nya itu (ay. 9a).  Sungguh suatu sikap yang tidak masuk di akal manusia.  Dan memang Allah bukanlah manusia, melainkan Ia adalah Allah Yang Kudus, yang berkenan hadir di tengah umat, yang menjadi tanda betapa panjang dan lebar dan tingginya kasih setia-Nya bagi umat kepunyaan-Nya (ay. 9b).  Dan bagi mereka yang mau mengikuti Allah dan berbalik pada-Nya, maka belas kasihan Allah akan mengampuni mereka, bahkan memulihkan keadaan mereka sebagai umat kesayangan-Nya (ay. 10-11).

Allah adalah Pribadi yang adil yang tak pandang bulu dalam menghukum setiap orang yang melakukan kejahatan di hadapan-Nya.  Namun, Allah juga adalah Pribadi yang penuh belas kasihan yang tidak mau umat-Nya menderita penghukuman.  Karena itulah Ia mengutus Anak-Nya yang Tunggal,  Yesus Kristus untuk menanggung hukuman Allah kepada umat-Nya, sekaligus menjadi jalan pendamaian antara Allah dengan manusia.  Sehingga setiap kita yang percaya di dalam nama Yesus Kristus mendapatkan pengampunan dosa dan dipulihkan kembali menjadi milik kesayangan-Nya.  Karena itu, selagi masih ada kesempatan marilah kita mengakui segala dosa kita di hadapan Allah.  Tak ada dosa yang tak mampu Ia sucikan melalui darah Anak-Nya.  Dan setelah itu, marilah hidup dengan rasa syukur, cinta dan hormat kepada Allah yang telah dan terus-menerus berbelaskasihan kepada kita.  Amin.

Dibuat oleh: Sdri. Paula Ch. Mulyatan

Article by Admin