DILAYAKKAN UNTUK MELAYANI TUHAN

DILAYAKKAN UNTUK MELAYANI TUHAN

Yesaya 6:1-13

Berbicara tentang melayani Tuhan kalau mau jujur, tidak ada seorang pun di antara kita yang layak untuk melayani Tuhan karena kita manusia berdosa/tercemar. Hanya karena belas kasihan dan anugerah Tuhan kita dilayakkan untuk melayani yang Maha Kudus, Pencipta, Pemilik dan Pemelihara kehidupan. Waktu Tuhan memanggil kita untuk melayani-Nya, tentu Tuhan akan memproses/mempersiapkan terlebih dahulu agar layak dan siap melayani-Nya. Hal inilah yang dialami oleh nabi Yesaya sebelum diutus Tuhan untuk melayani Yehuda.

Pertama, Yesaya mengalami perjumpaan dengan Tuhan (ay. 1-4). Hal yang luar biasa Yesaya bisa melihat Tuhan secara langsung, sebuah perjumpaan supranatural dengan Pribadi Yang Kudus dan Agung, “… aku melihat Tuhan …” (ay 1a). Dan seruan para serafim membuat alas ambang pintu bergoyang dan rumah penuh dengan asap (ay. 4). Betapa pentingnya panggilan ini, sehingga Tuhan sendiri yang berdiri untuk menjumpai Yesaya.

Kedua, Yesaya mengalami proses pengudusan (ay. 5-7). Melihat kebesaran Tuhan, Yesaya menyadari bahwa ia orang berdosa, ia najis bibir dan tinggal di tengah bangsa yang najis bibir. Kesadaran dan pengakuan ini membawa ia mengalami pengudusan dan pengampunan dari Tuhan.

Ketiga, Yesaya menyambut panggilan Tuhan menjadi saksi-Nya (ay. 8-13). Ketika Tuhan memanggil Yesaya, “Siapakah yang akan Kuutus dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?” Dengan kesadaran, kemantapan hati dan kerelaan menjadi penyambung lidah Tuhan untuk menyatakan penghukuman bagi bangsanya, Yesaya menjawab, “Ini aku, utuslah aku!”

Keempat, Yesaya taat melaksanakan panggilan Tuhan (ay. 9). Yesaya dalam melayani tidak ada agenda pribadi, ia hanya taat dan setia melaksanakan apa yang Tuhan perintahkan, “Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini …” (ay. 9a).

Setiap orang yang mengaku percaya kepada Tuhan Yesus dipanggil untuk melayani-Nya. Panggilan ini tidak hanya pada Yesaya, tetapi pada setiap orang yang sudah menerima dan mengalami kasih Tuhan. Jika pertanyaan ini, ditanyakan kepada Anda, “Siapakah yang akan Kuutus dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?” Apakah jawaban Saudara? Tentu melayani Tuhan tidak hanya terbatas dalam kegiatan gereja, tetapi menyangkut kehidupan sehari-hari baik melalui perkataan, pikiran dan  perbuatan yang menunjukkan Anda adalah pribadi yang mengasihi Tuhan.

Mari jangan sia-siakan kesempatan yang Tuhan berikan untuk melayani-Nya, jadilah berkat dimanapun kita berada, sehingga genaplah yang firman Tuhan katakan: “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang,  supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik   dan memuliakan  Bapamu yang di sorga” (Mat. 5:16). Tuhan Yesus memberkati

Dibuat oleh: Pdt. Relly Rajagukguk

Article by Admin