HIDUP YANG TERUS DIPERBAHARUI

HIDUP YANG TERUS DIPERBAHARUI

Kolose 3:5-17

Dalam kelas kuliah Etika Pelayanan, dosen pengampu bertanya kepada mahasiswa yang berasal dari pelbagai daerah, “Pelanggaran etika pelayanan apa yang pernah ditemui?” Para mahasiswa menjawab, “Korupsi, penyalahgunakan jabatan, tidak menyalurkan dana bantuan untuk para janda dan fakir miskin, mengambil uang gereja untuk membeli barang kebutuhan pribadi, tutur kata yang kasar, dusta, melakukan tindakan kekerasan fisik. Sebelum pelayanan hari Minggu, hari Sabtu mabuk-mabukan, perselingkuhan, dan lain sebagainya.” Pelanggaran-pelanggaran tersebut sangat menjadi perhatian jemaat sebab dilakukan juga oleh para aktivis gereja, para penatua dan para rohaniawan.

Firman Tuhan dalam Kolose 3:5-7 mengingatkan kepada kita (setiap orang percaya tanpa terkecuali) untuk menanggalkan manusia lama serta kelakuannya dan mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar khaliknya. Mengapa kita harus menanggalkan manusia lama? Sebab dalam Kolose 3:1-4 telah dijelaskan bahwa kita telah mati dan dibangkitkan bersama Kristus, kita telah dilahirbarukan, karena itu manusia lama serta kelakuannya harus ditanggalkan. Manusia lama adalah manusia duniawi yang hidup menurut keinginan daging, yang menimbulkan: marah, geram kejahatan, fitnah, dan kata-kata kotor yang keluar dari mulut, dusta, dan lain-lain, sebagaimana juga tertulis dalam Galatia 5:19-21 tentang perbuatan daging. Sedangkan manusia baru adalah memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar khaliknya, ada belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, kesabaran, dan kasih, sebagaimana juga tertulis dalam Galatia 5:22-23 tentang buah Roh.

Firman Tuhan mengajarkan kita untuk senantiasa mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui. Itu adalah proses ketaatan kita kepada firman Tuhan dengan memberi diri dipimpin Roh Kudus, suatu proses pengudusan dan pertumbuhan rohani yang terus-menerus. Tuhan Yesus berkata, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku” (Luk. 9:23). Proses penyangkalan akan semua keinginan daging yang duniawi itu adalah suatu bentuk penanggalan manusia lama kita. Kita diperhadapkan pilihan apakah mau tetap mengenakan manusia lama atau mengenakan manusia baru? Jika kita tetap mengenakan manusia lama, tidak heran kita akan menemukan atau melakukan kasus-kasus pelanggaran seperti yang telah diuraikan di atas. Namun jika kita mau mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui, maka segala sesuatu yang kita lakukan dengan perkataan dan perbuatan, nama Tuhan dipermuliakan dalam hidup dan pelayanan kita.

Dibuat oleh: Pdt. Martin Elvis

Article by Admin