KEBANGKITAN KRISTUS

KEBANGKITAN KRISTUS

Roma 6:8-10

Banyak orang Kristen menyalah tafsirkan Roma 5:20 yang mengatakan, “Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan dimana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah.” Sehingga muncul pertanyaan di Roma 6:1, “Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?” Sehingga banyak orang Kristen walaupun rajin ke gereja, bahkan ambil bagian dalam pelayanan, tetapi mereka terus hidup di dalam dosa. Mereka beranggapan karena kasih karunia Tuhan yang berlimpah-limpah akan mengampuni dia. Tetapi Paulus dengan tegas mengatakan “Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih hidup di dalamnya?”

Paulus menyatakan kebenaran dalam pasal 5:20 yang merujuk pada masa lampau sebelum manusia bertobat, bukan masa yang akan datang. Sebelum pertobatan betapa banyaknya dosa manusia, sehingga ketika manusia bisa mendapatkan keselamatan atau pengampunan sekalipun dosanya sangat besar itu semua karena berlimpah-limpahnya anugerah Allah yang mengampuni manusia yang berdosa. Seharusnya manusia yang berdosa mendapatkan penghukuman, yaitu maut (Roma 6:23), tetapi karena begitu besar kasih Tuhan Yesus maka Ia menggantikan hukuman manusia. Dan sebagai orang yang sudah diselamatkan, kita diajak untuk tidak lagi hidup di dalam dosa.

Ayat 8 ini sebetulnya merupakan pengulangan dari ayat 5, “Sebab jika kita telah menjadi satu dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.” Paulus mengatakan bahwa kita telah menjadi satu dengan kematian-Nya, artinya bersama dengan kematian Kristus orang percaya telah mengalami kematian secara rohani terhadap dosa.  Ayat 6 mengatakan bahwa manusia lama kita, yaitu seluruh keberadaan manusia yang berdosa telah disalibkan sehingga dosa tidak lagi menguasai hidup manusia yang percaya pada Tuhan Yesus. Ketika kita disatukan dengan kematian Kristus, kita percaya (beriman) bahwa kita juga disatukan dengan kebangkitan-Nya, kita akan hidup bersama dengan Dia. Kalau kita hidup bersama dengan Dia, maka seluruh hidup kita adalah kehidupan bagi Allah. Kalau kita ke gereja, memberi persembahan, melayani, melakukan hal-hal yang baik bukan untuk supaya diberkati karena kita sudah mendapat berkat dari Allah yang paling bernilai, yaitu keselamatan atau untuk membalas cinta kasih Tuhan karena kita tidak akan dapat membalas kasih-Nya. Kita hidup bagi Tuhan karena kita ini sudah menjadi miliknya Tuhan. Jadi apa yang kita lakukan adalah hal-hal yang menyenangkan hati Tuhan, yaitu sesuai dengan Firman-Nya.

Galatia 2:20, “Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” Biarlah kebangkitan Kristus membangkitkan iman kita untuk hidup berfokus pada Allah, yaitu hidup bagi Allah.

Dibuat oleh: Pdt. Em. Puspa Noviana

Article by Admin