KUASA DOA

KUASA DOA

Yakobus 5:16-18

Renungan pada Minggu ini sangatlah menarik tentang kuasa doa bagi orang percaya (baca: Kristen). Doa merupakan bagian yang terpenting dalam kehidupan orang percaya, setiap orang Kristen pasti pernah berdoa, baik doa itu panjang atau pendek, doa orang tua kepada anak-anaknya, doa pastilah menjadi bagian tidak dapat dipisahkan dalam hidup orang percaya. Fokus saat ini pada kuasa doa, bukan siapa yang berdoa, apa yang didoakan, bukan juga hanya hasil dari doa tetapi kuasa doa itu yang penting.

Di dalam Alkitab ada beberapa doa yang dapat dipelajari yang menumbuhkan iman dan berdampak:

  1. Doa Bapa Kami (The Lord’s Prayer): Terdapat dalam Matius 6:9-13 dan Lukas 11:2-4, doa ini diajarkan oleh Yesus kepada para pengikut-Nya sebagai panduan dalam berdoa.
  2. Doa Syukur (Thanksgiving Prayer): Dalam 1 Tesalonika 5:18, terdapat perintah untuk selalu bersyukur dalam segala hal.
  3. Doa Pengampunan (Prayer of Forgiveness): Yesus mengajarkan pentingnya mengampuni orang lain dalam Markus 11:25.
  4. Doa dalam Kesulitan (Prayer in Times of Trouble): Dalam Filipi 4:6-7, Paulus mengajarkan agar orang berdoa dalam segala situasi, dan Allah akan memberikan ketenangan.
  5. Doa Perlindungan (Prayer for Protection): Dalam Mazmur 91, terdapat doa yang menyatakan perlindungan Allah terhadap orang yang percaya.

Di bacaan kita saat ini dari dalam Yakobus, dijelaskan bahwa doa orang percaya memiliki kekuatan untuk menyembuhkan orang sakit. Doa orang percaya memiliki kuasa, tentunya ada beberapa hal yang harus dipahami:

  1. Dimulai mengakui dosa dan saling berdoa (ay. 15a). Doa yang punya kuasa harus dimulai dari orang yang mengakui segala keberdosaan, dan saling mendoakan. Doa bukan menunjukkan kehebatan, setiap doa yang keluar dari diri kita harus mengakui siapa kita, orang yang berdosa maka perlu berdoa dan saling berdoa. Bukan kehebatan pendoa, tapi Tuhan yang hebat dan berkuasa.
  2. Menjadi orang benar (ay. 15b). Kalau mau punya kuasa, Yakobus bilang “doa orang benar” jadi orangnya/pribadi harus benar, dalam konteks ini orang yang benar merujuk kepada orang yang hidup sesuai dengan ajaran dan moral yang benar. Ajaran yang benar terjadi karena sikap iman yang nyata dalam kehidupan setiap hari, iman tanpa perbuatan adalah mati (Yak. 2:26).

Jadi diingatkan kembali doa yang berkuasa itu adalah doa yang hadir dari orang yang benar di hadapan Tuhan. Marilah kita menjadi orang yang benar di hadapan Tuhan, bukan hanya agar doa kita punya kuasa, tetapi mewujudkan kekuasaan Allah dalam setiap langkah hidup kita.

Dibuat oleh: Pdt. Andri Wahyudi

Article by Admin