MENGIKUT YESUS

MENGIKUT YESUS

Lukas 9:22-27

“Kata-Nya kepada mereka semua: Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya” (9:23-24).

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya bahwa Anak manusia akan mengalami penderitaan, penolakan, penderitaan, kematian dan kebangkitan. Ayat 23 Tuhan Yesus melanjutkan jika ada orang yang mau mengikut-Nya, maka ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Yesus. Mengikut Yesus tidaklah mudah. Bukan panggilan yang nyaman tanpa tantangan, sebaliknya Yesus mengajak kita menyangkal diri, melepaskan keinginan yang berdasar kepentingan diri kita sendiri seperti melepaskan beban yang berat dan mengganti dengan salib-Nya.

Memikul salib setiap hari adalah panggilan untuk hidup dalam ketaatan dan pengabdian yang tetap. Salib bukan hanya panggilan penderitaan tetapi juga simbol pengorbanan dan kasih yang  mendalam. Setiap hari kita diundang untuk membawa hidup kita sebagai persembahan kepada-Nya. Sebab barangsiapa yang mau menyelamatkan nyawa ia akan kehilangan nyawa, tetapi barangsiapa mau kehilangan nyawanya karena Yesus, ia akan memperolehnya.

Mengorbankan hidup kita untuk pekerjaan Kristus akan membawa hidup yang sejati dan berujung dalam kekekalan. Mengikuti Yesus berarti merangkul kehendak-Nya di atas kehendak kita yang membawa kehidupan yang lebih bermakna dan penuh kasih kepada Tuhan dan sesama.

Mengikuti Yesus berarti kita harus memikul salib setiap hari dan bersedia menyangkal diri demi mengikuti-Nya. Bukan hanya menghadapi penderitaan tetapi hidup dalam pengabdian, ketaatan, ketekunan dan kepatuhan kepada kehendak Allah sepanjang perjalanan hidup kita.

Marilah kita memasuki minggu Pra Paskah ini dengan mengevaluasi kembali keputusan kita untuk mengikut Yesus sampai akhir hidup kita dan panggilan Tuhan untuk menderita bagi-Nya. Amin.

Dibuat oleh: Pdt. Slamet Triwahono

Article by Admin