MULIAKANLAH MESIAS DALAM SEGALA WAKTU!

MULIAKANLAH MESIAS DALAM SEGALA WAKTU!

Lukas 19:28-44

Tuhan Yesus semakin mendekati penderitaan-Nya di atas kayu salib. Ia telah mengajarkan banyak hal kepada para murid-Nya tentang Sang Mesias yang sejati, dan kini Ia menggenapkan suatu nubuatan dalam Perjanjian Lama tentang kedatangan Sang Mesias.

Ketika Yesus mendekati Betfage dan Betania, Ia meminta dua murid-Nya untuk mencari seekor keledai muda yang belum pernah dipakai sebelumnya.  Tuhan Yesus memberi petunjuk yang sangat detail dan kedua murid menjumpai hal-hal tersebut tepat seperti yang Yesus katakan (ay. 30-34).  Lalu, kedua murid membawa keledai muda itu kepada Yesus, mengalasinya dengan pakaian mereka, dan Yesus menungganginya (ay. 35).  Kemudian, Yesus mengendarai keledai itu menuju Yerusalem.

Kedatangan Yesus ke Yerusalem dengan menggunakan keledai adalah peristiwa yang dirancang-Nya untuk memenuhi nubuat dalam Perjanjian Lama.  Zakharia 9:9 berkata, “Bersorak-sorailah dengan nyaring, hai putri Sion, bersorak-sorailah, hai putri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.”  Dengan demikian, kedatangan Yesus dengan keledai secara simbolis menandakan kedatangan-Nya sebagai Raja yang dijanjikan itu.  Seorang Raja yang rendah hati, yang tidak menggunakan kekerasan dan kemegahan duniawi, melainkan kasih dan pengorbanan untuk menegakkan kerajaan-Nya.

Para murid dan orang banyak yang melihat tindakan simbolis Yesus merespons dengan tepat.  Mereka menghamparkan pakaian di jalan, bergembira dan memuji Allah dengan suara nyaring, serta menyerukan pujian dari Mazmur 118:26 (ay. 36-38).  Meskipun mereka belum sepenuhnya memahami, tetapi mereka mengakui identitas Yesus sebagai Mesias yang datang dalam nama Tuhan.  Hal ini berbeda dengan respons orang Farisi yang menegur Yesus (ay. 39) dan penduduk Yerusalem yang ditangisi oleh Yesus (ay. 41-44).  Mereka menunjukkan ketidakpercayaan dan penolakan terhadap Yesus, dan yang akhirnya menggiring Yesus ke hukuman salib.

Dalam Minggu Palmarum ini kita kembali diperhadapkan pada pilihan untuk menyambut dan percaya kepada Yesus, Sang Mesias, atau menolak-Nya.  Setiap pilihan membawa konsekuensi yang serius.  Bagi mereka yang percaya, maka karya Kristus di atas kayu salib sungguh nyata dikaruniakan dalam hidupnya.  Sedangkan bagi mereka yang menolak Yesus, maka hukuman dan kebinasaan akan menimpanya.  Karena itu, mari menyambut Yesus Kristus sebagai Raja dalam hati kita, serta muliakanlah Dia dalam ketaatan menjadi saksi Tuhan di hidup sehari-hari.  Yesus pasti datang kembali untuk menegakkan kerajaan-Nya secara total, maka bersiap sedialah terus memberitakan Injil-Nya.  Amin

Dibuat oleh: Sdri. Paula Ch. Mulyatan

Article by Admin