PANDANGAN IMAN KRISTEN

PANDANGAN IMAN KRISTEN

MATIUS 15 : 1 – 9

Secara umum Kamus Besar Bahasa Indonesia, mengungkapkan bahwa yang dimaksud dengan budaya menunjuk pada pikiran dan akal budi. Selanjutnya kebudayaan adalah hasil dari pikiran dan akal budi manusia sebagai makhluk sosial dalam interaksi dengan lingkungan dan kelompok masyarakat dimana ia berada, kemudian menjadi pedoman dalam bertingkah laku. Pedoman ini disebut sebagai aturan atau adat yang lazim dilakukan atau kebiasaan yang berkenan dengan tata nilai dalam kelompok masyarakat secara turun temurun yang kemudian menjadi tradisi. Memperhatikan pengertian ini tampak jelas bahwa budaya, adat dan tradisi adalah tata nilai yang bertujuan untuk mengatur kehidupan suatu kelompok masyarakat. Mengapa dikatakan suatu kelompok masyarakat? Sebab tata nilai tertentu dalam masyarakat belum tentu berlaku bagi kelompok masyarakat yang lain. Yang pasti budaya, adat dan tradisi adalah ketentuan yang diatur oleh manusia dalam interaksinya dengan lingkungan dimana mereka berada.

Nas firman Tuhan yang menjadi pokok pembacaan hari ini memperhadapkan kepada Tuhan Yesus persoalan adat-istiadat Yahudi tentang mencuci tangan sebelum makan. Atas dasar adat-istiadat ini, orang Farisi dan ahli Taurat mempersalahkan Yesus dan murid-murid-Nya. Tetapi Tuhan Yesus menjawab bahwa sesungguhnya orang Farisi dan ahli Taurat yang adalah pemimpin umat justru sebaliknya yang melakukan kesalahan sebab demi adat-istiadat mereka melanggar hukum Tuhan dalam Keluaran 20:12; 21:17. Hukum Taurat jelas menyatakan tentang hormatilah ayah dan ibu, dan jangan mengutuki ayah dan ibunya. Tuhan Yesus mengungkapkan bahwa para pemuka agama ini melanggar hukum Taurat demi ajaran yang mereka buat sendiri. Ajaran mereka dikemukakan oleh Tuhan Yesus dalam ayat 4-6, jelas bertentangan dengan ke-10 hukum Taurat, ajaran yang menjadikan tidak wajib lagi bagi seorang anak mengasihi, menghormati bapak atau ibunya. Betapa menyedihkannya, orang-orang yang dikatakan sebagai pemuka agama tetapi menempatkan nilai dari adat istiadat dan aturan “buatannya” ditempatkan lebih tinggi dari 10 hukum yang diberikan oleh TUHAN di Gunung Sinai. Itulah sebabnya dengan mengutip nubuat nabi Yesaya dalam Yesaya 29:13, Tuhan Yesus mengecam mereka sebagai bangsa yang memuliakan Tuhan hanya dengan bibirnya sedangkan hatinya jauh dari TUHAN, percuma mereka beribadah kepada TUHAN sedangkan ajaran mereka adalah perintah manusia.

Sikap Tuhan Yesus dalam nas ini tentu tidak sedang menolak kebudayaan, adat atau tradisi yang baik yang tidak bertentangan dengan firman Tuhan, namun firman Tuhan ini sedang memperhadapkan orang Yahudi dan tentu kita sebagai pengikut Kristus untuk memeriksa diri. Jangan sampai budaya, adat-istiadat dan tradisi yang diwariskan dari leluhur kita telah menjadi lebih penting dari ketaatan kita kepada firman Tuhan. Sebab jika itu yang terjadi maka percumalah ibadah kita dan kita juga adalah orang memuliakan Tuhan hanya dengan bibir kita, tetapi hatinya jauh dari TUHAN!

Dibuat oleh: Pdt. Dennie Olden Frans

Article by Admin