PENGAKUAN DOSA YANG MEMULIHKAN

Mazmur 51

2 Samuel 11-12 mengisahkan raja Daud telah berbuat zina dengan Batsyeba dan “membunuh” suaminya, Uria, di medan peperangan.Tak disangka, raja Daud yang terkenal akan kedekatannya bersama TUHAN hingga menganggap-Nya sebagai Gembalanya, kini tidak menyadari bahwa dirinya telah melakukan perbuatan keji di hadapan Allah.

Allah pun mengutus nabi Natan untuk menegur kesalahan Daud dan menyampaikan penghukuman Allah bagi Daud dan keluarganya.

Raja Daud tidak berkelit.  Ia tidak membela dirinya di hadapan nabi Natan, terlebih di hadapan Allah.  Daud mengakui dirinya telah berdosa dan memohon pengampunan Allah.  Mazmur 51 menjadi mazmur ratapan pribadi Daud di hadapan Allah.

Daud memulai mazmurnya dengan memohon pengampunan dari Allah.  Ia mengenal betul kasih setia dan rahmat Allah yang begitu besar, sehingga ia memohon Allah sekali lagi membersihkan dan mentahirkan segala perbuatan kejinya (ay. 3-4).  Daud sadar pada Pribadi Allah sajalah ia telah berbuat dosa (ay. 5-6), dan ia juga sadar ia telah berdosa sejak di kandungan ibunya (ay. 7).  Karena itulah, ia berulang kali dan tak hentinya berdoa agar Allah memperbarui hati dan hidupnya dengan Roh Allah yang kudus (ay. 8-14).

Berdasarkan kasih setia dan anugerah Allah yang besar itu juga, Daud menaikkan ucapan syukurnya.  Ia dimampukan untuk bersorak-sorai, memberitakan pujian atas perbuatan Allah yang ajaib padanya (ay. 15-17).  Memang ia telah berdosa dan berbuat hal yang keji di mata Allah, namun waktu ia menyadari dosanya, mengakuinya dengan jujur di hadapan Allah, di sanalah anugerah Allah melimpah untuknya.  Allah tak pernah memandang hina dirinya, melainkan menerima dirinya kembali (ay. 18-19).  Karena itu, Daud tidak menghindar dari konsekuensi dosa yang ia lakukan.  Daud menerima apa yang Allah berikan dalam anugerah-Nya dan yang tidak (ay. 20-21).  Daud tidak marah pada Allah waktu anak dalam kandungan Batsyeba meninggal, keluarganya saling bunuh dan terjadi kudeta kerajaan, karena ia belajar menerima itu semua sebagai konsekuensi dari apa yang ia telah lakukan di masa lalu.

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus, bagi setiap kita yang percaya pada Tuhan Yesus dan dengan rendah hati mengakui segala keberdosaan kita, maka dalam anugerah Allah kita diampuni dan dipulihkan.  Tentu ada konsekuensi dosa yang harus kita terima, mungkin aib dalam keluarga atau rasa bersalah seumur hidup, namun bersama-sama Daud mari kita berdiri dengan iman di hadapan Allah yang begitu mengasihi kita.  Yesus Kristus telah mati dan bangkit untuk menebus kesalahan dan dosa kita, baik masa lalu, hari ini maupun masa depan.  Jangan menyerah.  Akui dosamu dan berjanjilah untuk mengubahnya dengan pertolongan Roh Kudus.  Sejatinya, pengakuan dosa itu memulihkan diri kita sendiri maupun orang-orang yang ada di sekitar kita.  Kiranya Tuhan Yesus menolong setiap kita.

Dibuat oleh: Sdri. Paula Ch. Mulyatan

Article by Admin