PERINGATAN KRISTUS TERHADAP YUDAS

PERINGATAN KRISTUS TERHADAP YUDAS

Yohanes 13:21-30

Bila ada sebuah papan peringatan “Awas Ada Pengkhianat”, kira-kira apa respons dari yang membaca papan peringatan tersebut?

Nama Yudas adalah nama yang umum pada masa itu, setidaknya ada 8 nama Yudas di dalam Alkitab, seperti Yudas anak Yakobus, Yudas Tadeus (Yoh. 14:22), salah satu saudara tiri Yesus (Mrk. 6:3), penulis kitab Yudas (Yud. 1:1, hamba Kristus Yesus). Khususnya di Yohanes 13:6 ini adalah “Yudas, anak Simon Iskariot” yang dikenal sebagai pengkhianat Yesus. Arti nama Yudas padahal bagus, yaitu Allah dipuji. Namun, apakah Yudas Iskariot membuat nama Allah dipuji melalui perbuatannya? Tentu karena ulah Yudas Iskariot, sekarang tidak ada orang tua yang berani memberi nama anak mereka dengan “Yudas.” Nama Yudas menjadi batu sandungan dan tercela sepanjang zaman.

Padahal apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus ialah:

  1. Berdoa sebelum memilih ke-12 murid, termasuk Yudas Iskariot. Karena kasih-Nya yang besar, maka selama 3,5 tahun Yesus membuat mukjizat dan melayani di hadapan Yudas. Yudas menyaksikan Tuhan Yesus mengusir setan berkali-kali, mendengar ajaran-Nya agar menjadi penjala manusia bukan menjadi pengkhianat. Sayangnya itu semua tidak mengubah hatinya dan menerima Kristus sebagai Tuhannya. Sudah berapa lama kita menjadi murid Kristus? Sudah berapa kali kita berkhianat kepada-Nya?
  2. Yudas dipercaya sebagai bendahara, berarti ada kemungkinan ia cakap dalam mengurus keuangan melebihi murid lainnya, dari soal membeli keperluan dan memberi kepada orang miskin (Yoh. 13:30). Sayangnya, kepercayaan yang diberi malah menjadi kesempatan baginya untuk mencuri (Yoh. 12:4-6; 13:29). Begitulah dengan kita. Ketika kita mendapat berkat, hendaklah kita berhati-hati agar itu tidak menjadi kutukan dan jerat. Marilah kita menyadari hal ini, sehingga tambah hari tambah cinta Yesus, bukan tambah cinta uang.
  3. Dipilih menjadi murid, tetapi bukan murid sejati (Yoh 6:70). Inilah misteri yang sulit dipahami oleh pikiran kita. Pastilah Yesus sebagai sumber hikmat tahu dan tidak keliru dalam hal ini. Yudas menerima kesabaran ilahi dengan kasih yang luar biasa. Tuhan Yesus sudah tahu Yudas akan jadi pengkhianat, tetapi ia tetap dikasih waktu sampai 3 tahun lamanya. Sayangnya, Yudas tidak meraih kesempatan itu. Itulah cinta kasih Kristus yang tidak hanya tersedia bagi Yudas, tetapi juga disediakan bagi kita semua. Maukah kita meraih kesempatan anugerah tersebut?
  4. Tuhan Yesus memberi kesempatan Yudas untuk dicuci kakinya sebagai wujud kasih-Nya, tetapi itu tidak membuatnya bersih (Yoh. 13:11) dan bahkan sekarang Yesus memberikan roti di saat perjamuan. Di zaman itu tuan rumah memberikan roti kepada tamunya sebagai tanda persahabatan. Sayangnya, tanda persahabatan itu dibalas dengan pengkhianatan. Yudas dikuasai oleh si Jahat, sehingga peringatan Kristus kepada Yudas tidak digubris. Sesungguhnya Yesus tidak mau Yudas jatuh dalam perangkap Iblis, tapi sayangnya hati nurani Yudas sudah mati.

Bagaimanakah dengan kita hari ini sebagai orang percaya? Sudahkah kita menjadi murid sejati? Apakah perjalanan kerohanian kita hanya sekedar emosional saja? Marilah kita memilih untuk taat pada peringatan Tuhan Yesus melalui ketetapan firman-Nya di dalam Alkitab.

Dibuat oleh: Pdt. Adma Harsana Tantra

Article by Admin