PERJAMUAN KUDUS TUHAN

PERJAMUAN KUDUS TUHAN

1 Korintus 11:17-34

Dalam konteks jemaat mula-mula, ketika orang percaya di Korintus berkumpul, biasanya ada perjamuan kasih, makan minum bersama (ay. 17-22, 33). Beberapa hal yang diungkapkan antara lain: 1) Mereka “berkumpul sebagai jemaat.” Istilah yang menunjuk kepada kumpulan orang percaya yang beribadah kepada Tuhan. Tetapi yang menyedihkan Paulus ialah kumpulan ini tidak menunjukkan kesatuan sebagai tubuh Kristus, melainkan ada perpecahan dalam jemaat yang bersikap eksklusif antara golongan yang mampu dan yang tidak punya apa-apa. 2) Orang yang mampu, membawa makanan ke dalam persekutuan namun mereka menikmati sendiri makanan itu, sehingga dikatakan oleh Paulus yang lain lapar dan yang lain mabuk. 3) Paulus mengingatkan jika hanya berkumpul untuk makan sendiri sedangkan anggota jemaat lain yang tidak mempunyai apa-apa hanya melihat mereka makan, apalah artinya persekutuan jemaat yang adalah tubuh Kristus? Hal seperti ini bukanlah ciri persekutuan Kristen. Selanjutnya, Paulus menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan Perjamuan Kudus Tuhan. Berikut beberapa hal yang Paulus ajarkan dalam bagian firman Tuhan ini:

  1. Perjamuan Kudus itu, adalah ajaran dari Tuhan untuk dilakukan menurut ajaran dari Tuhan.
    1. Ayat 23a, “Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah ku terima dari Tuhan…”
    2. Ayat 24, “dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkan roti… perbuatlah ini…
    3. Ayat 25, “Demikian juga Ia mengambil cawan” … “perbuatlah ini…”

Ayat-ayat firman Tuhan ini menegaskan bahwa ketika jemaat melakukan perjamuan kudus, maka bukan didasarkan pada kehendak dan kemauan diri sendiri dan berkumpul untuk makan dan minum, tetapi berdasarkan ajaran dan perintah Tuhan untuk dilakukan.

  1. Perjamuan Kudus dilakukan dalam tujuan yang diajarkan Tuhan
    1. Ayat 24b, “perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!”
    2. Ayat 25b, “perbuatlah ini setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!”
    3. Ayat 26, “Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.”

Bagian teks ini menegaskan bahwa pelaksanaan Perjamuan Kudus, bukan sekadar berkumpul dan makan minum, tetapi ada makna penting yang diajarkan, yaitu jemaat Tuhan terikat dalam  persekutuan dengan Kristus dan dalam kebersamaan sebagai jemaat, bukan persekutuan dengan dan karena makanan. Jemaat melakukannya sebagai bagian dari pengakuan dan juga pernyataan imannya kepada dunia bahwa Kristus telah menebusnya dari kebinasaan dan sekaligus sebagai kesaksian imannya sampai kedatangan Kristus.

  1. Perjamuan Kudus harus dilakukan dengan cara yang benar.
    1. Ayat 27, “jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Kristus.”
    2. Ayat 28 menyatakan bahwa jemaat harus menguji diri (mempersiapkan diri), selanjutnya ayat 29-33 menegaskan pentingnya pemahaman, pengakuan/keyakinan serta tindakan yang tepat berkenaan dengan Perjamuan Kudus.

Bagaimana dengan kita sebagai jemaat Tuhan pada masa kini?

Dibuat oleh: Pdt. Dennie Olden Frans ~

Article by Admin