SAAT KRISIS MENGHADANG LANGKAH KEHIDUPAN

SAAT KRISIS MENGHADANG LANGKAH KEHIDUPAN

Bilangan 13:1-33

Ketika umat Israel berada di padang gurun Paran (ay. 3), Tuhan memberi perintah kepada Musa untuk memilih 12 orang mewakili 12 suku Israel untuk mengintai tanah Kanaan (kondisi tanah dan hasilnya, orang-orang yang mendiaminya serta kondisi kota-kotanya). Setelah lewat 40 hari, mereka membawa laporan ke Musa, Harun dan semua umat Israel. Ada dua perspektif (cara pandang) yang berbeda yang disampaikan para pengintai tersebut mengenai kota dan orang yang mendiaminya. Bagi 10 pengintai, kota dan orang-orang yang mendiaminya terlalu kuat untuk dimasuki dan ditaklukkan. Umat Israel seperti kumpulan belalang, sedangkan orang Kanaan adalah orang-orang raksasa (ay. 33). Kesimpulannya umat Israel pasti kalah.

Berbeda dengan perspektif Kaleb dan Yosua. Meskipun situasi dan kondisi Kanaan secara kasat mata mustahil untuk ditaklukkan, tetapi mereka percaya bahwa Tuhan sendirilah yang akan memimpin mereka untuk menaklukkan dan mendiami tanah Kanaan sebagaimana yang telah Tuhan janjikan. Yang mereka harus lakukan adalah: 1) Jangan memberontak kepada Tuhan; 2) Jangan takut kepada orang Kanaan (ay. 9). Dengan kata lain, kesimpulan Kaleb dan Yosua adalah umat Israel pasti menang (ay. 30).

Kurang percaya akan Tuhan dan Firman-Nya seringkali menjadi penyebab kita tidak dapat melihat kuasa Tuhan yang memberi kemenangan dalam menghadapi pergumulan hidup. Kita menjadi takut, pesimis, menyerah dan pasrah pada keadaan. Masalah dan pergumulan hidup terlihat lebih besar dari Tuhan kita. Sehingga janji Tuhan tidak dapat kita nikmati, bukan karena Tuhan tidak memberikannya, tetapi karena kita dengan sengaja menolaknya dengan ketidakpercayaan kita.

Saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, masa pandemi yang sudah lebih dari setahun lamanya memiliki dampak yang sangat menggoncang fisik, mental bahkan iman kita. Ketika kita hanya fokus kepada masalah pandemi dan dampak yang diakibatkannya, maka membuat kita takut, kuatir bahkan tenggelam dalam berbagai pesimisme yang menenggelamkan iman kita.

Mari belajar dari Kaleb dan Yosua, yang melihat masalah dengan cara pandang Allah, sehingga krisis dalam hidup tidak membuat kita krisis secara rohani, tetapi menjadi kesempatan untuk mengaktifkan iman kita sehingga kita dapat menyaksikan penggenapan demi penggenapan janji Tuhan. Amin!

Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! (Yeremia 17:7)

Dibuat oleh: Pnt.K. Aronika Hutasoit

Article by Admin