TURN YOUR EYES UPON JESUS

TURN YOUR EYES UPON JESUS

Bilangan 21:4-9

Ada seorang pengkhotbah bernama Charles Spurgeon. Ketika masih muda, ia merasa sangat bersalah karena dosanya. Ia pergi dari satu gereja ke gereja yang lain di seluruh kota, berusaha mengetahui bagaimana ia dapat diampuni.

Pada suatu hari Minggu, dengan badai salju yang hebat, ia menemukan sebuah gereja kecil yang jemaatnya hanya 15 orang. Pendetanya tidak datang karena badai hebat itu. Sebagai penggantinya, seorang anggota jemaat berkhotbah, karena ia tidak tahu cara berkhotbah, sebagian besar kotbahnya hanya mengulang-ulang teks Alkitab. Karena ia tidak dapat mengatakan apa-apa lagi, ia mengarahkan pandangannya kepada Spurgeon yang duduk di belakang dan berkata. “Hai pemuda, engkau kelihatan sangat sedih dan engkau tidak akan pernah lepas dari kesedihan itu. Tetapi jika engkau memandang  kepada Yesus, engkau akan diselamatkan.” Kemudian dengan suara keras ia berseru, “Hai pemuda, pandanglah Yesus!” Pada saat itu Spurgeon berhenti memikirkan dosa dan ketidaklayakannya. Keputusasaannya lenyap dan hatinya penuh dengan sukacita. Ia tahu bahwa dosa-dosanya telah diampuni, semata-mata karena ia telah memandang kepada Kristus.

Turn Your Eyes Upon Jesus merupakan sebuah ajakan kepada setiap kita, orang-orang berdosa yang harusnya binasa, untuk memandang kepada Yesus Kristus yang tersalib agar kita diselamatkan dan memiliki kehidupan yang kekal. Demikian halnya dengan bangsa Israel waktu di padang gurun ketika mereka bersungut-sungut tentang makanan yang mereka makan di padang gurun, mereka melawan Allah dan Musa. Akhirnya, Allah menyuruh ular-ular tedung untuk memagut mereka sehingga banyak di antara mereka yang tewas. Musa berdoa memohon keselamatan dari Tuhan, dan Tuhan memerintahkan Musa untuk membuat ular tembaga di sebuah tiang. Karena itu, siapa yang dipagut ular dan memandang pada ular tembaga itu, maka ia akan tetap hidup. Maksud pembuatan ular tembaga itu adalah sebagai lambang bahwa perlindungan dan pertolongan mereka hanyalah pada Tuhan. Hanya dengan percaya dan menaati perintah Allah untuk memandang ular tembaga yang ditinggikan, maka bangsa Israel akan tetap hidup.

Tuhan Yesus dalam Yohanes 3:14-15 mengatakan “bahwa sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan supaya setiap orang yang percaya kepadanya beroleh hidup yang kekal.” Dengan kata lain, sebagaimana orang Israel selamat dari pagutan ular jika mereka memandang ular tembaga, maka kita orang percaya akan selamat dari dosa jika kita memandang pada Yesus Kristus yang telah tersalib. Tidak hanya itu, waktu kita mengarahkan pandang pada Tuhan Yesus yang telah bangkit dan menang, maka kehidupan yang sulit nan berat ini pun dapat kita lalui dengan kekuatan dan anugerah Allah. Jika kita hanya melihat pada diri kita sendiri, maka yang ada hanyalah kelemahan, kekecewaan dan penyesalan. Tetapi jika kita memandang pada Yesus Kristus, maka kita akan beroleh kekuatan, pengampunan dan hidup yang bermakna.

Kiranya dalam minggu Pra-Paskah yang ke IV ini kita berefleksi akan keberadaan diri kita di hadapan Tuhan, dan kita kembali diingatkan untuk senantiasa memandang pada Yesus Kristus, Sang Sumber Terang yang menerangi hidup kita. Amin.

Dibuat oleh: Pnt.K. Susi Sihaloho

Article by Admin