YESUS: RAJA DAN IMAM

YESUS: RAJA DAN IMAM

Yesaya 33: 14-26

Yeremia melayani sebagai nabi kurang lebih selama 40 tahun di Yehuda, dan selama itu Yeremia berkali-kali memperingatkan umat Tuhan yaitu bangsa Yehuda mengenai keberdosaan mereka di hadapan Tuhan. Mereka telah jatuh ke dalam dosa karena penyembahan berhala. Begitu dalam dosa yang dilakukan oleh bangsa Yehuda sehingga Tuhan melalui Yeremia memperingatkan bahwa mereka akan dibuang ke Babel kalau terus menerus jatuh dalam dosa.

Yeremia tidak hanya menubuatkan penghukuman Tuhan, namun ia juga menubuatkan pemulihan bagi bangsa Yehuda. Pemulihan itu akan terjadi pada waktunya Tuhan dimana pada masa itu Yehuda akan dibebaskan dan Yerusalem akan hidup dengan tenteram (ay. 14-16). Apa saja yang dipulihkan? Dalam konteks Yeremia, Yehuda dipimpin oleh raja-raja yang tidak takut akan Tuhan (Yer. 1: 1-3) dan secara rohani banyak imam yang tidak benar (Yer. 6:13; 18:18). Yeremia menubuatkan bahwa pemulihan itu akan dilakukan oleh keturunan Raja Daud dan yang dipulihkan adalah jabatan Raja dan Imam. Siapakah keturunan Daud itu? DIALAH YESUS … Yesus adalah Raja dan Imam.

Yesus menjabat sebagai raja karena Dia adalah Allah dan lahir dari keturunan raja Daud. Yesus memberikan hal yang berbeda tentang Kerajaan Allah dengan kerajaan dunia. Kerajaan Allah berciri hadirnya kebenaran dari Allah, damai sejahtera dan sukacita, serta bersifat kekal. Selain jabatan raja, Yesus juga memulihkan jabatan imam. Imam dalam Perjanjian Lama adalah perantara antara Allah dan manusia. Demikianlah jabatan iman dalam diri Yesus dimana Dia hadir di dunia sebagai perantara antara Allah dan manusia. Yesus hadir agar murka Allah tidak memusnahkan manusia. Yesus mati di atas kayu Salib untuk meredakan murka Allah, menggantikan manusia.

Pada teks hari ini, kita akan belajar apa makna pemulihan jabatan raja dan imam ini bagi kita?

  1. Kita Diampuni

Kalimat pertama yang dikatakan Tuhan Yesus ketika di atas kayu Salib adalah “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Luk. 23:34). Ini berarti segala doa kita telah ditebus di atas kayu salib. Yesus menggantikan kita, mati bagi kita. Kini kita adalah umat pilihan Allah yang sudah ditebus. Makna dari penebusan berarti kita memperoleh hidup kekal (Why. 5:9-10), kita dibenarkan di hadapan Tuhan (Rm. 5:17) sehingga kematian-Nya sungguh berharga. Bagi kita, apakah kita mau percaya bahwa Yesus sudah menebus dosa dan mengampuni kita? Percaya sungguh-sungguh bukan hanya di mulut, namun dari hati yang terdalam kita seharusnya sungguh-sungguh percaya karena kita adalah umat pilihan Allah.

  1. Kita Dipulihkan

Kita saat ini mengalami banyak pergumulan, terutama saat pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia. Kita belajar bahwa kita memiliki Raja di atas segala raja yang berdaulat atas seluruh hidup dan mampu memulihkan kondisi kita. Namun yang perlu kita renungkan apakah kita masih menganggap Yesus sebagai Raja? Apakah kita masih bersandar pada Dia dalam setiap pergumulan yang kita alami? Pemulihan akan terjadi bagi orang-orang yang percaya pada Yesus.

Ketika kita diampuni maka kita dilayakkan mendekat kepada Tuhan. Di sinilah kita mengalami pemulihan secara rohani. Kita bertumbuh semakin hari mengenal Tuhan. Untuk direnungkan, sudah berapa lama kita mengaku percaya Tuhan Yesus? Sudahkan kita bertumbuh? Atau hidup kita tetap sama seperti ketika belum mengaku percaya?

Jemaat sekalian, mari sebagai umat pilihan Allah kita sungguh-sungguh mempersiapkan hati kita menyambut kelahiran Sang Raja Kekal sehingga momen Natal nanti bukan sekadar perayaan belaka, namun kita benar-benar menyambut kehadiran Sang Raja yaitu Yesus di dalam hati kita dan semakin hari kita semakin bertumbuh di dalam Dia. Tuhan Yesus memberkati.

Dibuat oleh: Pnt.K. Cahyono Candra

Article by Admin