YESUS SANG MESIAS

YESUS SANG MESIAS

Lukas 9 : 18 – 21

Dalam perjalanan iman, sering kali kita berada pada tahapan di mana kita tahu sesuatu namun belum memahaminya secara komplit. Kita tentu harus berhati-hati dengan pemahaman akan kebenaran iman karena salah interpretasi dapat membawa konsekuensi yang fatal.  Hal ini terlihat jelas dalam narasi Lukas 9:18-21.

Tuhan Yesus, pada suatu saat, bertanya kepada para murid-Nya, “Kata orang banyak, siapakah Aku ini?”  Para murid menjawab, “Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit” (ay. 19).  Yesus kemudian memperdalam pertanyaannya, Ia ingin mengetahui pemahaman pribadi mereka.  “Menurut kamu, siapakah Aku ini?” dan Petrus menjawab, “Mesias dari Allah” (ay. 20).

Jika kita melihat Matius 16:13-20 yang juga mengisahkan peristiwa ini, maka kita tahu bahwa Tuhan Yesus mengapresiasi jawaban Petrus sebagai jawaban yang dinyatakan oleh Bapa di surga kepadanya.  Hal demikian juga tampak dalam Lukas 9:18 di mana sebelum momen penting pertanyaan Tuhan Yesus kepada para murid, Ia sedang berdoa seorang diri.  Sehingga, pengakuan Petrus ini tidak semata-mata keluar dari dirinya sendiri, melainkan pengilhaman Allah kepadanya.

Meskipun demikian, pemahaman Petrus dan murid-murid lainnya tentang peran Mesias masih terbatas pada pembebasan politik dari penjajahan Romawi, bukan penebusan melalui salib.  Karena itulah Yesus melarang mereka dengan keras untuk jangan memberitahukan siapa pun mengenai hal itu (ay. 21).  Mereka harus memahami dengan benar bahwa Sang Mesias bukan membawa kemenangan politik, melainkan harus memikul penderitaan, penolakan, dan kematian sebagai bagian dari misi penyelamatan-Nya (ay. 22-27).  Selama mereka belum memahaminya, maka mereka harus tetap diam.  Namun, ketika mereka sudah memahami makna Sang Mesias yang sejati, maka mereka diutus oleh Yesus untuk memberitakan dengan berani kabar sukacita ini kepada semua orang (Luk. 24:44-47; Kis. 2:36; 3:18; 10:39-43).

Dengan memasuki minggu Pra-Paskah pertama ini, kita diingatkan kembali akan pentingnya mengenal dan memahami Yesus Sang Mesias secara utuh.  Percaya kepada Yesus bukan hanya berbicara tentang keselamatan dan berkat, melainkan turut menderita, memikul salib, dan menjadi saksi yang setia di tengah dunia.  Karena itu, marilah kita semakin mendekatkan diri kepada-Nya dan memahami lebih dalam bahwa perayaan ini tidak hanya mengenang peristiwa sejarah, tetapi juga memahami kehadiran Allah yang rela berkorban bagi umat manusia, dan mengutus kita untuk memberitakan karya keselamatan-Nya kepada dunia. Amin.

Dibuat oleh: Sdri. Paula C. Mulyatan

Article by Admin